Selasa, 06 Mei 2008
Lyrics:
Malam yang pekat terasa menyiksa
Duduk sendirian di bangku pasar
Nyamuk terbang layang sesekali hinggap
Menunggu pagi datang, menunggu kehidupan
Ia enggan tertidur, ia enggan bermimpi
Senyum yang menawan gadis kebaya jingga ho ho ho
Dinyalangkan matanya, dipeluk erat bayangnya
Suminah pilar timur anak pedagang sayur
Dicari sesobek kertas, dicari sepotong arang
Ia menggambar sebisanya
Asal bisa terungkapkan perasaan yang menggebu
"Suminah, aku cinta kamu!"
Berjalan mengendap-endap menuju sudut pilar timur
Disorongkan hati yang terpanah hm
Semoga hm Suminah mengerti ho ho ho ho
Cinta cucu Adam begitu sederhana
tapi makna yang tersimpul begitu agung
Seorang tukang sapu punya cara sendiri
meramu adonan cinta, ia berhak menikmati
Dicari sesobek kertas, dicari sepotong arang
Ia menggambar sebisanya
Asal bisa terungkapkan perasaan yang menggebu
"Suminah, aku cinta kamu!"
Berjalan mengendap-endap menuju sudut pilar timur
Disorongkan hati yang terpanah ho
Semoga hm Suminah mengerti ho ho ho ho
Lyrics:
Malam ini aku mesti pulang
untuk segera tidur di kamarku yang gelap
Meskipun sebenarnya aku ingin tetap tinggal
untuk menikmati bintang, untuk menikmati bulan
Sebentar lagi, Kasih, beri aku waktu
untuk sekedar mengucapkan selamat malam
Meskipun aku tak dapat melihat wajahMu
tapi hembusan angin cukup menyatakan
kehadiranMu untukku
Dan sekarang aku telah tidur sendiri di kamarku
yang gelap dan dingin, penuh angan-angan
Dan sekarang aku telah pulang kembali ke rumah
yang kotor dan kecil, penuh cita-cita
Di sinilah, di kamarku yang gelap ini
Aku ingin menumpahkan kerinduanku
Di sinilah di kamarku yang dingin ini
Aku ingin menangis di pangkuanMu
Hari ini aku pergi sembahyang
untuk mendekatkan diri kepadaMu
Semoga Kau tahu apa yang kumaksudkan
Semoga Kau lebur dosa dan kekhilafanku
Lyrics:
Coba engkau katakan padaku
apa yang seharusnya aku lakukan
bila larut tiba wajahmu membayang
Kerinduan ini semakin dalam
Gemuruh ombak di pantai Kuta
Sejuk, lembut angin di bukit Kintamani
Gadis-gadis kecil menjajakan cincin
tak mampu mengusir kau yang manis
Bila saja kau ada di sampingku,
sama-sama arungi danau biru
Bila malam mata enggan terpejam
Berbincang tentang bulan merah ho...
Du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du du du du du du
Coba engkau dengar lagu ini
Aku yang tertidur dan tengah bermimpi
Langit-langit kamar jadi penuh gambar
wajahmu yang bening, sejuk, segar
Kapan lagi kita akan bertemu
meski hanya sekilas kau tersenyum?
Kapan lagi kita nyanyi bersama?
Tatapanmu membasuh luka, ho...
Du du du du du du du du du du du du du du du
du du du du du du du du du du du du du du du
Lyrics:
Pernahkah engkau dengar nyanyian burung murai
Ketika gerimis turun langit tertutup kabut?
Bersiul memilukan, berderai menikam mendung
Suara laut pun sirna, terbang entah ke mana
Dan di saat yang lain kala mentari bangkit
menyiram jagat raya kicaunya pun ceria
Bersama semilir angin mengalirlah semangat
Kecipak air kali menyegarkan jiwa
Oh, betapa jauhnya jalan terjal kutempuh
menembus kegelapan, menyibak alang-alang
Oh, murai bernyanyilah mengiringi langkahku
Wajah bumi semakin renta dan penuh luka
Pernahkah engkau dengar nyanyian pepohonan
di tengah belantara sepi menembus kelam?
Kelak tinggal catatan, di sini pernah berdiri
tegar menyengga langit, kini tinggal puing
Lyrics:
Istriku, marilah kita tidur
Hari telah larut malam
Lagi sehari kita lewati
Meskipun nasib semakin tak pasti
Lihat anak kita tertidur menahankan lapar
Erat memeluk bantal dingin pinggiran jalan
Wajahnya kurus pucat, matanya dalam
Istriku, marilah kita berdoa
Sementara biarkan lapar terlupa
Seperti yang pernah ibu ajarkan
Tuhan bagi siapa saja
Meskipun kita pengemis pinggiran jalan
Doa kita pun pasti Ia dengarkan
Bila kita pasrah diri, tawakal
Esok hari perjalanan kita
Masih sangatlah panjang
Mari tidurlah, lupakan sejenak
Beban derita lepaskan
La la la la la la la la la
Dengarkanlah nyanyi
La la la la la la la la la
Dari seberang jalan
La la la la la la la la la
Usah kau tangisi
La la la la la la la la la
Nasib kita hari ini
Tuhan, selamatkan istri dan anakku
Hindarkanlah hati mereka dari iri dan dengki
Kepada yang berkuasa dan kenyang di tengah kelaparan
Oh, hindarkanlah mereka dari iri dan dengki
Kuatkanlah jiwa mereka
Bimbinglah di jalanMu, bimbinglah di jalanMu
Lyrics:
Mengapa jiwaku mesti bergetar
sedang musik pun manis kudengar?
Mungkin karena kulihat lagi
lentik bulu matamu, bibirmu,
dan rambutmu yang kau biarkan
jatuh bergerai di keningmu
Makin mengajakku terpana
Kau goreskan gita cinta
Mengapa aku mesti duduk di sini
sedang kau tepat di depanku?
Mestinya aku berdiri berjalan ke depanmu,
kusapa, dan kunikmati wajahmu,
atau kuisyaratkan cinta
Tapi semua tak kulakukan
Kata orang cinta mesti berkorban
Mengapa dadaku mesti berguncang
bila kusebutkan namamu?
Sedang kau diciptakan bukanlah untukku itu pasti
Tapi aku tak mau peduli
sebab cinta bukan mesti bersatu
Biar kucumbui bayangmu
dan kusandarkan harapanku
Lyrics:
Setiap waktu engkau tersenyum
Sudut matamu memancarkan rasa
keresahan yang terbenam, kerinduan yang tertahan,
duka dalam yang tersembunyi jauh di lubuk hati
Kata-katamu riuh mengalir bagai gerimis
Seperti angin tak pernah diam
selalu beranjak setiap saat
menebarkan jala asmara, menaburkan aroma luka
Benih kebencian kau tanam bakar ladang gersang
Entah sampai kapan berhenti menipu diri
Kupu-kupu kertas
yang terbang kian kemari
Aneka rupa dan warna
dibias lampu temaram
ho ho ho ho ho
Membasuh debu yang lekat dalam jiwa,
mencuci bersih dari segala kekotoran
ho ho ho ho
Aku menunggu hujan turunlah,
aku mengharap badai datanglah
Gemuruhnya akan melumatkan semua
kupu-kupu kertas
Kupu-kupu kertas
yang terbang kian kemari
aneka rupa dan warna
dibias lampu temaram
ho ho
Kupu-kupu kertas
yang terbang kian kemari
aneka rupa dan warna
dibias lampu temaram
hu hu
Kupu-kupu kertas
yang terbang kian kemari
aneka rupa dan warna
dibias lampu temaram
Lyrics:
Mari kita tunggu datangnya hujan
Duduk bersanding di pelataran
sambil menjaga mendung di langit
agar tak ingkar, agar tak pergi lagi
Kasih, kemarilah duduk merapat
sama-sama tengadahkan wajah
agar lebih tegar kita memohon
turunnya hujan basahi bumi ini
Kau dengar ada jeritan
ilalang yang terbakar dan musnah
Usah menangis
simpan di langit
Jadikan mendung
segera luruh jatuh ke bumi
Basahi ladang kita yang butuh minum
basahi sawah kita yang kekeringan
basahi jiwa kita yang putus asa
Kemarau ini begitu mencekam
Kasih, kemarilah duduk merapat
sama-sama tengadahkan wajah
agar lebih tegar kita memohon
turunnya hujan basahi bumi ini
Kau dengar ada jeritan
ilalang yang terbakar dan musnah
Usah menangis
simpan di langit
Jadikan mendung
segera luruh jatuh ke bumi
Basahi ladang kita yang butuh minum
basahi sawah kita yang kekeringan
basahi jiwa kita yang putus asa
Kemarau ini begitu mencekam
Lyrics:
Setiap nyanyian cinta mesti terdengar lembut,
penuh bisikan rindu, penuh kembang pemanis
Air mata pun tetes, getar jantung berdetak
Puisi jingga kita terlena
Dendang belantara orkes kehidupan
kadang jantan perkasa, kadang rintih memelas
Angin gunung dan ngarai bagai konser simfoni
Adanya kekal, adanya abadi
Kawan, mari kita coba fikir sejenak
bila kita tengah mabuk asmara
Bumi menjadi sempit, langit pun menjepit
Lalu lalang kehidupan terhenti
Kenapakah setiap kali kita merasa kehilangan?
Aku usulkan singkirkan saja
Kita dengar nyanyian alam, kita simpan jadi nyanyian
ho ho ho hm... du du du du du hm hm...
Dendang kebebasan gema potret merdeka
lahir dari jiwa tenteram sejahtera
Setiap orang pun bebas untuk turut bernyanyi
meskipun sumbang lepas terdengar
Kawan, mari kita coba fikir sejenak
bila kita tengah mabuk asmara
Bumi menjadi sempit, langit pun menjepit
Lalu lalang kehidupan terhenti
Kenapakah setiap kali kita merasa kehilangan?
Aku usulkan singkirkan saja
Kita dengar nyanyian alam, kita simpan jadi nyanyian
ho ho ho hm... du du du du du hm hm... ho...
Lyrics:
Kemanapun aku pergi
Bayang-bayangmu mengejar
Bersembunyi dimanapun
S'lalu engkau temukan
Aku merasa letih dan ingin sendiri
Kutanya pada siapa
Tak ada yang menjawab
Sebab semua peristiwa
Hanya di rongga dada
Pergulatan yang panjang dalam kesunyian
Aku mencari jawaban di laut
Kuseret langkah menyusuri pantai
Aku merasa mendengar suara
Menutupi jalan, menghentikan petualangan
Du du du du du du du
Kemanapun aku pergi
Selalu kubawa-bawa
Perasaan yang bersalah datang menghantuiku
Masih mungkinkah pintumu kubuka
Dengan kunci yang pernah kupatahkan
Lihatlah aku terkapar dan luka
Dengarkanlah jeritan dari dalam jiwa
Aku ingin pulang
Hu...
Aku harus pulang
Hu...
Aku ingin pulang
Aku harus pulang
Oho...
Aku harus pulang
Hu...
Aku ingin pulang